panitia

panitia

Senin, 09 Juni 2014

PENGANTAR


       Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1 Korintus 15:57-58) HKBP Simpang Marendal adalah salah satu Gereja di Resort Simpang Marendal. Beralamat di Jalan Gereja No.25, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. HKBP Simpang Marendal berjumlah 670 KK yang tersebar di 11 sektor (wijk) wilayah pelayanan.

       HKBP Simpang Marendal pada tanggal 26 Januari 2014 yang lalu genap berusia 50 tahun. Telah banyak yang dilalui dalam perkembangan pelayanan Gereja dan turut ambil bagian dalam pembangunan karakter bangsa secara khusus melalui pengembangan kerohanian Jemaat. Dalam perkembangannya telah berhasil merampungkan pembangunan Gereja dilengkapi dengan AC, rumah Pendeta dan guru huria serta wisma. Tetapi tentunya akan terus berbenah dalam memperlengkapi organ organ pelayanan supaya Visi dan Misi HKBP bisa tercapai yaitu HKBP MENJADI BERKAT BAGI SESAMA DAN SELURUH CIPTAAN. Ucapan syukur dan doa, pada tahun ini HKBP Simpang Marendal akan mengadakan PESTA JUBELIUM 50 TAHUN. Sebagai langkah awal dalam merealisasikan kegiatan tersebut, Kita telah membentuk PANITIA PESTA JUBELIUM 50 TAHUN HKBP SIMPANG MARENDAL, MEDAN.

       Tarjou do hita pasahathon na tajalo sian Debata Parasi Roha, mual ni nasa pasupasu. Marguru tu silehonlehon na dihita I do pasahatonta, hombar tu gogonta. Unang ma songon na pinaksa, alai sian las ni roha ma pasahathon dohot sian ias ni roha (II Korintus 2:7). Godang do tajalo pasupasu, tapasahat ma tu Harajaon ni Debata marhite huriaNa. Suang songoni nang panitia sadia na tolap tarpapungu, dihalashon ma asa gabe pasupasu tu hita ulaonta on, jala gabe hamulian di goar ni Tuhanta. 

        Karena itu kami harapkan kita bersungguh sungguh dengan Hati yang ikhlas, dan tentunya dengan sukacita atas pengenalan Berkat Tuhan yang kita terima marilah kita sambut PESTA JUBELIUM 50 Tahun HKBP SIMPANG MARENDAL dengan hati yang gembira dan senang. Hal yang dapat membangun dan kontribusi pendapat kita, bisa kita sampaikan untuk semakin memperlengkapi Panitia dalam melaksanakan tugasnya.

       Mazmur 50:7-14 dan Yesaya 1:10-13 secara eksplisit mengatakan bahwa Tuhanlah Pencipta dan Pemilik seluruh kehidupan ini. Bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan (I Kor 10:26). Sebagaimana kata sang pemazmur: “PunyaMulah siang, punyaMulah malam, punyaMulah langit, punyaMulah bumi” (Mazmur 74:16, Maz 89:12) Itu artinya Tuhan sama sekali tidak tergantung kepada sokongan, bantuan apalagi belas kasihan kita untuk melakukan aktivitasNya. Bahkan Tuhanlah yang sesungguhnya yang empunya diri kita dan segala apa yang ada pada kita. Tubuh, jiwa dan roh, serta harta milik kita pada hakikatnya adalah milik Tuhan. Sebagaimana dikatakan oleh Rasul Petrus “kita sudah ditebus oleh Allah dengan darah Kristus yang kudus dan mahal itu” (I Pet 1:18-19), sebab itu kita telah menjadi milik Kristus dan milik Allah (I Kor 3:23, I Kor 6:9. Ef 1:4, Mazmur 100:3) .

       Jika memang segala sesuatu yang ada dalam diri kita dan pada kita milik Allah: apakah lantas arti persembahan? Sebab itulah dalam doa persembahan kita seyogianya mengatakan: siapakah aku ini, ya Tuhan sehingga pantas memberi kepadaMu? Apakah yang ada padaku yang tidak berasal dari Engkau? Tubuh, jiwa dan rohku dan harta milikku sesungguhnya adalah pemberianMu. Aku adalah milikMu! “Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah, Sebab kamu telah dibeli dan harga yang telah lunas dibayar.

       Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (I Kor 3:23, 6:20) 2.3. Persembahan adalah penyerahan diri penuh Rasul Paulus menyatakan agar kita mempersembahkan tubuh (baca: diri seutuhnya) kepada Allah. (Roma 12:1). “Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dipergunakan sebagai senjata-senjata kebenaran” (Roma 6:13b). Dalam Mazmur 51:19 dikatakan korban persembahan kepada Allah ialah jiwa yang hancur dan hati yang patah-remuk. Sebab Allah lebih menyukai kasih setia dan pengenalan akan Allah daripada korban persembahan. (Hosea 6:6). Allah menyukai perbuatan keadilan kepada sesama daripada korban (Amos 5:21-24).

       Sebagaimana disampaikan Rasul Paulus:“Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1) 2.4. Persembahan bukan ganti hati dan sikap taat Selanjutnya kita sadar bahwa hati dan dirilah yang seharusnya harus dipersembahkan kepada Tuhan. Uang tidaklah dapat menggantikan hati dan diri kita. Uang juga tidak dapat menggantikan sikap dan tingkah laku kita yang diminta Tuhan. Sebab itu persembahan juga bukanlah semacam uang “pelicin” untuk melunakkan hati Tuhan dan menutupi pelanggaran atau memaafkan kesalahan! Tuhan lebih menghendaki pengenalan akan Allah dan kesetiaan dibandingkan korban bakaran (Hosea 6:6).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar